Saya membuat blog ini merupakan rangkuman dari artikel2 yang ada, semoga bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa klik juga iklan-iklannya.
Alternator/Dinamo Isi
Tujuan dari Charging system ini pada dasarnya
Charging system pada mobil merupakan
salah satu sistem utama di setiap kendaraan. Terutama mobil, wajib memiliki charging
System yang baik.
adalah untuk
melakukan pengecasan ulang terhadap daya aki yang terpakai saat melakukan
starter, menyalakan lampu, dan aksesoris lainya. Selain
itu charging system juga menjadi sumber tegangan utama saat mesin kendaraan
hidup.
Charging system merupakan sistem pada kendaraan yang tidak terlalu berkembang dalam artian tidak begitu banyak mengalami perubahan dari dulu hingga sekarang.
Charging system bekerja dengan cara :
Merubah Energi mekanik (putaran pulley yang di hubungkan oleh v belt ke crank saft) menjadi Energi Elektrik.
Komponen utama Charging system
Komponen utama dari Charging system antara lain Aki, Alternator, Voltage Regulator.
Sering kali kita menvonis aki kita rusak, sebenarnya belum tentu aki kita tersebut sudah rusak apalagi untuk aki yang masih berumur di bawah 8 bulan..kemungkinan kecil untuk rusak. Bisa saja aki mengalami discharge yang sangat besar karena tidak normalnya Charging System kita. Apabila tidak adanya pengisian oleh Charging system..maka daya dari aki akan terkuras dan lama-lama akan habis terpakai. (menghidupkan koil, lampu, komputer, dll). Jika sudah habis maka mobil kita akan mogok ...Sebenarnya aki ini masih bisa dipakai jika kita melakukan charge ulang dengan menggunakan battery charger....
komponen Charging system lainya yaitu Alternator.(disebut juga dinamo Ampere).Yaitu sebuah generator yang menghasilkan arus AC (Alternating Current), Namun arus AC ini segera dirubah menjadi DC(Direct Current) oleh alternator itu sendiri. Sebab pada kendaraan (mobil pada umumnya) menggunakan aki 12V DC.
Voltage Regulator : Fungsi dari voltage regulator adalah sesuai dengan namanya mengatur tegangan agar output dari alternator berada pada kisaran 13,5volt sampai 14,5 volt...agar tidak merusak komponen elektrikal pada kendaraan. Pada awalnya pengatur tegangan ini ditempatkan terpisah dengan alternatornya berupa Cut Out..tetapi sekarang seiring dengan kemajuan teknologi fungsi dari pengatur tegangan ini sudah dapat di bentuk dengan modul ic yang kompak sehingga bisa di letakan didalam alternator itu sendiri.
Cut out
Charging system merupakan sistem pada kendaraan yang tidak terlalu berkembang dalam artian tidak begitu banyak mengalami perubahan dari dulu hingga sekarang.
Charging system bekerja dengan cara :
Merubah Energi mekanik (putaran pulley yang di hubungkan oleh v belt ke crank saft) menjadi Energi Elektrik.
Komponen utama Charging system
Komponen utama dari Charging system antara lain Aki, Alternator, Voltage Regulator.
Sering kali kita menvonis aki kita rusak, sebenarnya belum tentu aki kita tersebut sudah rusak apalagi untuk aki yang masih berumur di bawah 8 bulan..kemungkinan kecil untuk rusak. Bisa saja aki mengalami discharge yang sangat besar karena tidak normalnya Charging System kita. Apabila tidak adanya pengisian oleh Charging system..maka daya dari aki akan terkuras dan lama-lama akan habis terpakai. (menghidupkan koil, lampu, komputer, dll). Jika sudah habis maka mobil kita akan mogok ...Sebenarnya aki ini masih bisa dipakai jika kita melakukan charge ulang dengan menggunakan battery charger....
komponen Charging system lainya yaitu Alternator.(disebut juga dinamo Ampere).Yaitu sebuah generator yang menghasilkan arus AC (Alternating Current), Namun arus AC ini segera dirubah menjadi DC(Direct Current) oleh alternator itu sendiri. Sebab pada kendaraan (mobil pada umumnya) menggunakan aki 12V DC.
Voltage Regulator : Fungsi dari voltage regulator adalah sesuai dengan namanya mengatur tegangan agar output dari alternator berada pada kisaran 13,5volt sampai 14,5 volt...agar tidak merusak komponen elektrikal pada kendaraan. Pada awalnya pengatur tegangan ini ditempatkan terpisah dengan alternatornya berupa Cut Out..tetapi sekarang seiring dengan kemajuan teknologi fungsi dari pengatur tegangan ini sudah dapat di bentuk dengan modul ic yang kompak sehingga bisa di letakan didalam alternator itu sendiri.
Cut out
IC voltage Regulator |
Pengisian pada kendaraan dapat dianalogikan dengan aliran air. Aliran air untuk mengisi sebuah ember kosong akan cepat apabila selangnya cukup besar dan juga tekanan dari air tersebut cukup kencang. Namun tekanan yang terlalu kencang dapat menjebol sambungan2 selang dan juga ember itu sendiri. Demikian halnya dengan Pengisian pada kendaraan. Tegangan atau Voltage dari charging system mirip dengan tekanan pada air...dan selang yang digunakan adalah kabel pengisian. Sedangkan ember penampung air dalam charging system adalah Aki. Terlalu besar Voltage dapat merusak komponen kendaraan seperti aki, computer, dan lain-lain(merupakan tugas dari voltage regulator untuk menahan agar ini tidak terjadi). Agar pengisian aki dapat berlangsung cepat maka hambatan pada kabel harus seminimal mungkin dan arus pengisian (ampere) yang cukup deras.
Ketika kendaraan melaju dengan kencangnya kemungkinan output tegangan dari alternator akan semakin meningkat. Seiring dengan itu maka voltage regulator mengurangi kekuatan magnet dari alterntor sehingga secara otomatis output dari alternator menjadi berkurang juga.
Kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi
Kemungkinan kemungkinan kegagalan dari charging system antara lain :
1. Kegagalan pada Alternator (dinamo ampere) itu sendiri seperti :
Rusak nya salah satu dari tiga gulungan. Sehingga output yang dihasilkan menjadi 2/3 dari output seharusnya. Masalah seperti ini sangat jarang terjadi dan sangat sulit untuk cepat dideteksi. Sebab gejala kerusakan akan terasa apabila kita menggunakan seluruh aksesoris kendaraan secara bersamaan. Seperti mengendarai dimalam hari dengan lampu, AC, Tape, Defogger, fog lamp, wiper pada kondisi hidup mungkin baru akan terasa ..ketika wiper melambai, head lamp ikut mengedip atau main. Nah ini kemungkinan salah satu dari 3 gulungan putus.
Rusaknya salah satu diode dari 6 diode rectifier : Gejalanya sama percis dengan gejala diatas.
Rusaknya Voltage Regulator : Hal ini ditandai dengan cepat putusnya komponen-komponen electrical anda seperti bohlam, dan komponen lainnya. Selain itu timbul bau asam menyengat dari aki karena penguapan yang begitu besarnya. Hal ini harus segera diperbaiki karena selain merusak komponen electrical yang lain juga dapat merusak Aki.
Suara berisik hingga macet : Suara berisik yang mungkin timbul dari alternator adalah karena adanya komponen bearing alternator yang sudah macet atau rusak. Sehingga saat alternator berputar dengan kencang akan terdengan suara gemuruh bahkan kalau sudah parah akan timbul macet pada rotor dinamo ampere sehingga tidak terjadi pengecasan sama sekali.
2. Kegagalan pada wiring system seperti :
Medan magnet tidak terbentuk : Ketika posisi kunci kontak sudah pada posisi on maka seharusnya pada alternator sudah terdapat medan magnet. Hal ini dapat dijadikan dasar pengecekan pertama pada alternator anda. . Jika tidak ada medan magnet maka dapat dipastikan charging system tidak bekerja dengan sempurna. Hal ini dapat disebabkan karena adanya socket ke alternator yang lepas (sering terjadi) selain itu juga bisa diakibatkan brush atau arang alternator sudah habis.
Kabel pengisian utama (dari charging output) korosi atau putus : apabila kabel utama pengisian ini putus maka Alternator akan bekerja sia-sia, sebab keluaran dari alternator tidak ditampung dengan baik. Begitu pula jika terjadi korosi pada kabel pengisian utama ini..misalnya dari charging output terminal keluar 14 volt , karena korosi maka yang sampai ke terminal aki menjadi hanya 12,6 volt...sehingga pengisian akan berkurang dan tidak maksimal.
Kabel Ground dari aki ke Egine kurang baik atau korosi : Sama halnya dengan kabel pengisian utama yang korosi, kabel grounding dari terminal aki - ke engine yang korosi dapat menurunkan kemampuan pengisian. Karena grounding alternator mengambil langsung dari body alternator yang di baut ke engine. Sehingga apabila grounding dari aki ke engine kurang baik..maka hasil dari pengisian alternator juga akan berkurang.
Metode Pengecekan Sederhana
Pengecekan Medan Magnet
Seperti dijelaskan diatas, Cara pengecekan Paling sederhana adalah dengan merasakan apakah medan magnet terjadi ketika kunci kontak pada posisi ON. Caranya dengan menggunakan Sebuah benda logam besi seperti obeng, atau pisau...dekatkan pada dinamo ampere ketika kunci kontak pada posisi On (cukup pada posisi on tidak perlu hidup mesin). Apabila terdapat medan magnet minimal anda tahu bahwa wiring dan alternator sudah benar. Tetapi apabila tidak terdapat medang magnet Segera cek wiring dan bila perlu alternator.
Cara pengecekan dengan Voltmeter
1. Ukur Voltase di kepala aki + dan - saat mesin dimatikan. catet.
2. Ukur voltase di kepala aki + dan - saat mesin di hidupkan.
3. Ukur voltase ketika mesin hidup dari terminal B ke bodynya alternator itu sendiri.
4. Ukur Voltase ketika mesin hidup dari terminal B ke kepala aki -
5. Ukur Voltase ketika mesin hidup dari body alternator ke kepala aki +
jika hasil test nomer 4, 5 (lebih kecil dari nilai hasil test nomer 3..) gagal maka ada kemungkinan kabel ground atau kabel dari pengisian utama dari charging output bermasalah...
Membaca
kode Produksi Aki
Setiap merek Aki yang beredar mempunyai kode produksi aki yang berbeda. Dengan membaca kode produksi aki, dapat diketahui berapa lama aki disimpan di toko sebelum dibeli.
Secara garis besar, ada dua standarisasi penamaan aki. Yakni standar Jepang (JIS) dan Jerman (DIN).
JIS (Japan Industrial Standard) type.
JIS banyak digunakan untuk mobil mobil buatan Jepang.
Contoh kode paling panjang NS40ZLS.
Cara bacanya :
- Huruf N = berarti Normal
- Huruf kedua S = merupakan pengurangan daya aki sebesar 20%.
- Kode 40 = adalah angka utama daya.
- Huruf Z = yakni penambahan daya aki sekitar 10% setelah dikurang huruf ‘S’ pertama.
- Huruf L= artinya “left”, yang menandakan pole (posisi kutup kepala aki (-) berada disebelah kiri).
- Terakhir huruf S= menandakan aki memiliki pole besar.
Contoh rumusnya, seperti NS40ZLS ? type Jepang, 40Ah – 20% +
10% = 35 Ah, pole kutub negatif di sebelah kiri dan kepala aki besar.
Jika masih membingungkan, mulai dari angka yang simpel, misalnya N40. aki ini punya daya 40Ah, tanpa ada pengurangan atau penambahan persentase. Tapi, perlu diketahui juga, type aki yang memiliki pole kepala aki besar bukan hanya yang memiliki kode ’S’ di paling belakang, seperti NS40ZS, NS40ZLS, NS60S dan NS60LS, tapi type N40 ini juga memiliki pole kepala aki besar. Kenapa? Karena dasarnya yang harus diingat yang memiliki kepala aki kecil hanya aki yang berkode ’NS’ di depan angka dan memiliki ampere di bawah 45Ah. Berarti NS70 = 70Ah – 20% = 56Ah, memiliki pole kepala aki besar, meski tanpa memiliki kode ’S’ di paling belakang. Tambahan lain yang perlu diingat, kode aki yang memiliki kode huruf ’L’, dipastikan kutup pole negatif berada di posisi sebelah kiri, dan yang tidak memiliki kode ’L’, dipastikan juga kutub negatifnya berada di posisi sebelah kanan.
Sebagai contoh :
Jika masih membingungkan, mulai dari angka yang simpel, misalnya N40. aki ini punya daya 40Ah, tanpa ada pengurangan atau penambahan persentase. Tapi, perlu diketahui juga, type aki yang memiliki pole kepala aki besar bukan hanya yang memiliki kode ’S’ di paling belakang, seperti NS40ZS, NS40ZLS, NS60S dan NS60LS, tapi type N40 ini juga memiliki pole kepala aki besar. Kenapa? Karena dasarnya yang harus diingat yang memiliki kepala aki kecil hanya aki yang berkode ’NS’ di depan angka dan memiliki ampere di bawah 45Ah. Berarti NS70 = 70Ah – 20% = 56Ah, memiliki pole kepala aki besar, meski tanpa memiliki kode ’S’ di paling belakang. Tambahan lain yang perlu diingat, kode aki yang memiliki kode huruf ’L’, dipastikan kutup pole negatif berada di posisi sebelah kiri, dan yang tidak memiliki kode ’L’, dipastikan juga kutub negatifnya berada di posisi sebelah kanan.
Sebagai contoh :
- N 40 = Kapasitas 40 Ah
- NS 40 = kapsitas 32 Ah
- NS 40 Z = Kapsitas 35 Ah
- NS 40 ZS = Kapasitas 35 Ah dg terminal pole lebih besar
- NS 40 ZLS = Kapasitas 35 Ah dg terminal (+) dan (-) terbalik
Lantas bagaimana cara
mengetahui posisi pole di aki? Caranya, pastikan pole aki harus persis di depan
Anda disesuaikan dengan cara baca “danger /
peringatan” dengan benar, kemudian lihat pole negatif ada di sebelah kiri atau
kanan.
Satu sisi, perkembangan zaman belakangan ini, semua type aki yang baru bermunculan, namun tetap pada kadar ampere yang sama, hanya pada perubahan kodenya saja. Seperti, 35B24R merupakan kode pengganti NS40Z, yang artinya 35 = 35Ah, B = kode pabrik, 24 = panjang 24 cm, dan R= Right (kanan).
DIN Type (Standar Jerman)
Lain halnya dengan type JIS, type DIN memiliki arti yang berbeda lagi. DIN (Deutsches Institut für Normung) banyak digunakan mobil mobil buatan Eropah Namun penamaannya lebih simpel. Kode aki DIN hanya berupa rangkaian lima angka. Yang perlu diperhatikan, adalah tiga digit angka terdepan yang menunjukkan kapasitas powernya.
Digit pertama melambangkan angka pertama daya, 5 = 0, 6 = 1, 7 = 2. kedua angka berikutnya tinggal ditempelkan ke angka pertama untuk mengetahui daya aki. Misal kode 55533, angka pertama 5 = 0, lalu dua angka berikutnya 55, maka daya aki ini adalah 055Ah. Contoh lain kode 60038, yang berarti angka pertama 6 = 1, dan angka dua berikutnya 00, yang artinya daya aki ini adalah 100Ah.
Seluruh aki punya kode besar dan letak kepala pole akinya itu “tenggelam“ (sering disebut mendem), sehingga total tinggi/TT (ditambah tinggi pole) sama dengan tinggi/T (hanya sampai wadah aki). Beda dengan aki JIS yang punya kepala pole akinya “timbul ke atas“ (sering disebut nongol), sehingga total tinggi/TT lebih besar dari tinggi aki/T. Oleh sebab itu, aki type JIS dan DIN mempunyai penggunaan yang relatif berbeda, yang cenderung disesuaikan dengan spesifik jenis mobil.
Jadi, sekarang tidak perlu binggung lagi melihat ukuran ampere yang digunakan di mobil kita. Dengan mencermati ukuran aki lama di mobil kita, pasti sudah mudah menentukan berapa ampere ukuran yang cocok untuk ditemukan aki yang cocok dengan kendaraan kita. Bukan hanya itu, kita juga bisa mencari aki berkapasitas lebih besar yang disesuaikan dengan breket aki standar
Kode Aki Yuasa
Misal Aki Yuasa dengan 7 digit kode 2106049. Dua nomor paling kiri kode hari, dua angka berikut tanda bulan produksi, dua angka berikut tahun produksi, dan angka terakhir kode negara produksi. Artinya Aki ini diproduksi hari ke-21, di bulan ke-6, di tahun 2004, dan diproduksi di Indonesia.
Kode Aki GS
Sedikit berbeda dengan kode di GS dengan 6 digit yang mencantumkan kode 20B4B5. Tanggal produksi di dua nomor pertama. B berarti dibikin November. GS memberi kode untuk bulan Januari- September menggunakan angka 1 sampai 9. Untuk Oktober-Desember menggunakan kode A sampai C. Angka 4 berarti tahun produksi. Sedangkan B5, waktu shift produksi di pabrik dan di line mana aki diproduksi.
Penyimpanan Aki
Satu sisi, perkembangan zaman belakangan ini, semua type aki yang baru bermunculan, namun tetap pada kadar ampere yang sama, hanya pada perubahan kodenya saja. Seperti, 35B24R merupakan kode pengganti NS40Z, yang artinya 35 = 35Ah, B = kode pabrik, 24 = panjang 24 cm, dan R= Right (kanan).
DIN Type (Standar Jerman)
Lain halnya dengan type JIS, type DIN memiliki arti yang berbeda lagi. DIN (Deutsches Institut für Normung) banyak digunakan mobil mobil buatan Eropah Namun penamaannya lebih simpel. Kode aki DIN hanya berupa rangkaian lima angka. Yang perlu diperhatikan, adalah tiga digit angka terdepan yang menunjukkan kapasitas powernya.
Digit pertama melambangkan angka pertama daya, 5 = 0, 6 = 1, 7 = 2. kedua angka berikutnya tinggal ditempelkan ke angka pertama untuk mengetahui daya aki. Misal kode 55533, angka pertama 5 = 0, lalu dua angka berikutnya 55, maka daya aki ini adalah 055Ah. Contoh lain kode 60038, yang berarti angka pertama 6 = 1, dan angka dua berikutnya 00, yang artinya daya aki ini adalah 100Ah.
Seluruh aki punya kode besar dan letak kepala pole akinya itu “tenggelam“ (sering disebut mendem), sehingga total tinggi/TT (ditambah tinggi pole) sama dengan tinggi/T (hanya sampai wadah aki). Beda dengan aki JIS yang punya kepala pole akinya “timbul ke atas“ (sering disebut nongol), sehingga total tinggi/TT lebih besar dari tinggi aki/T. Oleh sebab itu, aki type JIS dan DIN mempunyai penggunaan yang relatif berbeda, yang cenderung disesuaikan dengan spesifik jenis mobil.
Jadi, sekarang tidak perlu binggung lagi melihat ukuran ampere yang digunakan di mobil kita. Dengan mencermati ukuran aki lama di mobil kita, pasti sudah mudah menentukan berapa ampere ukuran yang cocok untuk ditemukan aki yang cocok dengan kendaraan kita. Bukan hanya itu, kita juga bisa mencari aki berkapasitas lebih besar yang disesuaikan dengan breket aki standar
Kode Aki Yuasa
Misal Aki Yuasa dengan 7 digit kode 2106049. Dua nomor paling kiri kode hari, dua angka berikut tanda bulan produksi, dua angka berikut tahun produksi, dan angka terakhir kode negara produksi. Artinya Aki ini diproduksi hari ke-21, di bulan ke-6, di tahun 2004, dan diproduksi di Indonesia.
Kode Aki GS
Sedikit berbeda dengan kode di GS dengan 6 digit yang mencantumkan kode 20B4B5. Tanggal produksi di dua nomor pertama. B berarti dibikin November. GS memberi kode untuk bulan Januari- September menggunakan angka 1 sampai 9. Untuk Oktober-Desember menggunakan kode A sampai C. Angka 4 berarti tahun produksi. Sedangkan B5, waktu shift produksi di pabrik dan di line mana aki diproduksi.
Penyimpanan Aki
- Aki yang belum dipakai tidak boleh diisi accu zuur.
- Tidak boleh ditaruh di tempat lembab.
- Aki simpan di tempat kering dan tidak terkena matahari secara langsung. Sebab kelembaban dan panas berlebih bisa membuat sel-sel aki bereaksi,”.
- Usahakan membeli Aki dengan kode produksi sebelum 4 bulan terakhir.
Umur aki yang efektif sebenarnya
dimulai saat aki diisi accu zuur.
Pada saat itu, sel-sel aki suah mengalami proses reaksi kimia. Setelah itu, semua tergantung kondisi pemakaian. Jadi,
dihitung 1,5 sampai 2 tahun itu sejak pertama kali
accu zuur menyentuh sel aki.
- Sebelum Membeli Aki Baru
Aki baru tidak selalu identik dengan pasti awet, bisa saja aki baru 6 bulan sudah menunjukka gejala kurang baik. Jadi sebelum membeli aki baru, harus diperhatikan hal-hal barikut supaya aki yang baru dibeli benar-benar bagus.
Hal-hal dasar jika ingin membeli aki baru :
- Kapasitas aki (AH/ampere per hour) jangan melebihi kemampuan kapasitas pengisian arus listrik dari alternatornya. Tujuannya supaya aki lebih awet karena charging aki tidak pernah tekor/alternator mampu mensuplai aki full.
- Selalu bandingkan spek aki khususnya nilai CCA (cold crack ampere). Nilai ini menunjukan kapasitas arus max aki saat sedang dingin. Semakin besar nilainya makin bagus, semakin kuat akinya buat mutar dinamo starternya, tentu dgn spesifikasi aki sama. Sebagai gambaran, aki merk Incoe punya CCA = 325, Bosch = 330, GS = 245 - 300 an sedangkan Panasonic jenis MF NS60 = 710.
- Untuk aki basah, begitu diisi accu zuur di toko (biasanya aki terasa hangat), jangan langsung dipakai, biarkan mengendap 2 - 3 hari supaya nilai CCA bisa max, sehingga aki bisa panjang umur.
Arus
yang Ideal untuk Charge/Pengisian Aki
Arus ideal pada Ampere meter saat pengisian aki adalah 10% dari kemampuan aki. Jika aki 40 Amp, maka idealnya anda charging dengan 4 amp saja selama 10 jam.
Charge aki bisa dengan arus yang 'besar' sehingga aki akan cepat penuh, tapi aki akan menjadi mendidih dan panas, ini akan beresiko membuat sell pada aku tersebut melengkung dan rusak.
Charging C/20.
Anda melakukan Charging Aki dengan rumus C/20, artinya arus pengisian = Nominal AH dibagi 20.
Jadi kalau accu Anda 60 AH (Ampere Hour), maka arus pengisiannya adalah 60/20=3 Amp dan dilakukan pengisian selama 20 jam.
Bila accu anda dalam keadaan kosong (kira-2 10,5 - 11 Volt), sebaiknya di'charge pakai C20 atau arus engisian kira-kira 60Amp/20 = 3 Amp selama 20 jam.
Kalau mau lebih cepat pengisiannya, maka bisa dipakai c/10 (atau arus pengisian = 60AmpereHour/10 Hour = 6 Ampere). Makin lambat proses pengisiannya (atau arus pengisian makin kecil) akan membuat accu lebih awet. Sebaliknya proses pengisian yang terlalu cepat (Quick charge) berarti membunuh accu secara perlahan-lahan dan membuat umur accu menjadi lebih pendek.
Voltage Charger
Voltage Charger Biasanya di set 110% sampai 115% dari nominal Tegangan aki. Bila akinya 12Volt maka tegangan Charger harus berkisar antara 13,2 sampai 13,8Volt. Jika lebih maka akan terjadi over voltage sekaligus over charge. Jika kita menggunakan Power supply sebagai charger maka voltage power supply (biasanya 12Volt) hanya mampu mengisi aki (Accu) sebesar 100% dari nominal tegangan aki dan biasanya setelah dicharge dan digunakan aki akan cepat habis karena dianggap tidak penuh.
Sensor Tegangan bias
Untuk Aki charger biasanya telah dilengkapi sensor Tegangan bias aki, artinya bila aki telah terisi penuh Voltage aki = Voltage Charger maka charger otomatis akan menghentikan proses charge. Untuk arus listrik yang mengalir ke aki bila kita menggunakan charger aki proses pengisian perlahan -lahan akan turun bila aki mencapai nilai ambang dari charger dan charger akan menghentikan proses pengisian bila aki telah penuh.
Catatan.
Umur aki akan mempengaruhi proses Charging. Aki yang sudah lama akan membutuhkan waktu charging yang lebih lama dibandingkan Aki baru. Jadi umur aki dan proses charging akan berbanding lurus.
Umur aki Umumnya antara 4 sampai 5 tahun, aki yang berumur tua akan rusak meskipun tidak pernah dipakai dan di maintenance (charge).
BerandaPROFILCHAPTERINFOANGGOTAAGENDA
Resep
yang Boleh dicoba Jika Aki Soak
Resep yang Boleh dicoba Jika Aki Soak dengan modal BODREX dan air aki.
Bagi Anda yang punya aki soak, bisa dicoba resep berikut :
- Kuras terlebih dahulu air aki sampai kering
- Masukan 1 pil bodrex ke tiap lubang aki
- Masukan air aki, jangan accu zuur
- Strum aki selama 5 jam
Hasilnya aki bisa tahan 2 bulan
sampai 3 bulan.
Catatan :
Ketika mengisi aki dengan accu zuur, jangan langsung pasang aki dimobil, tetapi harus didiamkan dulu minimal 1 jam biar sel sel nya menyerap accu zuur.
Catatan :
Ketika mengisi aki dengan accu zuur, jangan langsung pasang aki dimobil, tetapi harus didiamkan dulu minimal 1 jam biar sel sel nya menyerap accu zuur.
Ciri-ciri
Aki Mobil Mulai Rusak
Aki adalah satu-satunya penyuplai listrik kendaraan. Seiring waktu pemakaian, aki dapat menunjukkan kinerjanya yang mulai melemah.
Berikut Ciri-ciri Aki mobil sudah mulai menunjukkan kerusakan :
- Sulit starter di pagi hari, tetapi mudah di-starter ketika mobil telah dinyalakan beberapa saat.
- Sulit di-starter setelah berhenti dari perjalanan jauh (2jam tanpa henti). Gejala ini dapat menunjukkan bahwa kendaraan ini memiliki masalah pada dinamo pengisian (alternator) atau lemahnya aki anda.
- Mobil tidak kuat stater.
- Tegangan aki drop setelah 1 minggu mobil tidak dijalankan.
- Lampu besar terasa lebih redup dari biasanya. Ketika di gas, lampu bertambah terang.
- Panas yang terjadi di bodi aki lebih tinggi dari biasanya. hal ini dikarenakan arus pengisian yang besar akan menyebabkan aki menjadi lebih panas dari biasanya.
- Air aki menjadi gampang sekali berkurang.
- Kondisi aki sedikit hangat pada pagi hari, dimungkinkan ada kebocoran arus.
- Body aki menggelembung.
- Jika di charge baru beberapa jam, aki sudah panas.
- Kalau di charge ada gelembung-gelembung, berarti sel tersebut rusak.
- Plat / cell aki tidak rata jika dilihat dari atas.
- Terjadinya kerak putih yang berlebihan dari biasanya.
Supaya Aki dapat berumur panjang,
perlu dilakukan pengecekan aki dan perawatan aki secara teratur. Dalam merawat aki, ada beberapa hal yang
diperhatikan supaya aki tetap berfungsi optimal.
Thermoswicth
Thermoswitch, adalah sensor yang mengubah dari panas menjadi listrik dan bersifat switch yang berfungsi mengatur on/of dari kipas radiator .
Untuk mobil yang masih menggunakan sistem fan radiator manual alias menggunakan putaran mesin untuk menggerakkan kipas, tentu akan membebani mesin dan mengurangi power mesin.
Bagi yang ingin upgrade menjadi Fan Elektrik radiator tentu tidaklah susah, untuk rangkaian fan elektrik anda bisa liat pada Schematic Diagram Fan Elektrik Radiator Otomatis, sedangkan penggunaan thermo switch bisa mengadopsi dari mobil-mobil jepang lain yang mudah ditemui ditoko onderdil terdekat.
Untuk mencapai pendinginan yang optimal tentu tergantung spesifikasi dari thermo switch, yakni pada temperatur berapa dia menghubung dan memutus. Sebaiknya pergunakan thermo switch mesin bertemperatur tidak terlalu tinggi, seperti mobil-mobil daihatsu.
Jika diperhatikan Kendaraan kita apakah level temp naik turun begitu drastis, misalnya jika ditol 1/4, ttp jika macet2 1/2, itu menandakan termostat sdh tidak ada atau sudah di lepas begitu juga saat kita posisikan kontak dalam keadaan On jika terdengar suara kipas radiator langsung menyala maka bisa dipastikan bahwa termoswicth sdh tidak difungsikan dan di langsungkan hal ini akan mempengaruhi konsumsi listrik dan membebani aki serta mengurangi umur pakai dinamo kipas karena harus berputar terus menerus selama mesin bekerja
berikut gambar pemasangan thermoswicth
Klik Gbr Untuk memperbesar
Harga Thermoswicth
ori japan Rp.425.000 - Merk Gen Rp.80-90.000 - Copotan Ex Singapura Rp.75.000 , suhu 80-90C
Pada saat temperatur dingin, maka switch temperatur dalam kondisi memutus, sehingga relay tidak bekerja, pada saat mesin panas maka swicth temperatur akan terhubung dan mengaktifkan relay, sehingga kipas akan berputar sampai temperatur tertentu switch akan memutus lagi, dan begitu seterusnya, sehingga kipas radiator akan berputar secara otomatis sesuai dengan temperatur mesin.
Untuk rangkaian listriknya bisa di modifikasi sedemikian mungkin, bisa menggunakan pengendali min atau plus
Gangguan yang Sering Terjadi pada
Platina
Platina merupakan komponen yang sering mengalami gangguan, sehingga menyebabkan percikan api busi menjadi kecil akibat tegangan induksi koil kecil. Gangguan atau permasalahan yang sering terjadi pada koil antara lain:
- Kontak permukaan yang kurang baik, kontak permukaan yang kurang baik menyebabkan luas permukaan kontak menjadi kecil, permukaan kontak cepat terbakar, kotor, aliran arus primer kecil, tegangan induksi koil pengapian menjadi kecil, sehingga api busi menjadi kecil.
Contoh Posisi Kontak Platina
|
- Permukaan kontak kotor atau terbakar, menyebabkan tahanan bertambah, aliran arus primer kecil, tegangan induksi kecil, api busi kecil.
- Rubbing block aus, menyebabkan perubahan celah kontak pemutus mengecil, percikan api pada kontak menjadi besar, sudut dwell membesar sehingga koil cepat panas dan saat pengapian menjadi terlalu maju. Rubbing block yang telah aus menyebabkan penyetelan celah maupun cam dwell angle (CDA) tidak dapat optimal. Untuk mencegah rubbing block supaya tidak cepat aus maka perlu diperhatiakan pelumasan pada nok pemutus arus.
Keausan Rubbing Block
|
- Sekerup pengikat kontak pemutus arus aus atau kendor menyebabkan perubahan celah kontak pemutus mengecil, percikan api pada kontak menjadi besar, sudut dwell membesar sehingga koil cepat panas dan saat pengapian terlalu maju.
- Terdapat bisul pada permukaan kontak platina akibat pemakaian kapasitas kondensor yang tidak tepat.
- Penyetelan celah platina atau sudut dwell yang tidak tepat, dimana jika celah terlalu kecil, saat platina membuka listrik induksi primer tetap meloncat pada kontak platina, perubahan kemagnetan kecil sehingga induksi kecil, selain itu celah yang kecil menyebabkan sudut dwell besar, platina menutup menutup lebih lama dari seharusnya, koil menjadi panas dan induksi koil lemah. Sebaliknya jika celah platina terlalu besar menyebabkan sudut dwell kecil, waktu platina menutup menjadi singkat, arus primer yang mengalir menjadi kecil dan kemagnetan kecil, induksi yang dihasilkan koil kecil juga.
- Pegas kontak pemutus arus lemah dapat menyebabkan kontak platina melayang saat putaran tinggi, sudut dwell menjadi kecil saat putaran tinggi demikian juga tegangan induksi yang dihasilkan.
- Pegas kontak pemutus arus lemah dapat menyebabkan kontak platina melayang saat putaran tinggi, sudut dwell menjadi kecil saat putaran tinggi demikian juga tegangan induksi yang dihasilkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar